Jumat, 16 Desember 2011

REVIEW JURNAL SIG Lukman : K2B008043

REVIEW JURNAL : PROTOTIPE PEMANFAATAN SIG UNTUK PENGELOLAAN WILAYAH TAMBAK

     jurnal selengkapnya dapat didownload di link berikut


         Pertambakan udang mengalami penurunan kualitas. hal ini disebabkan karena penurunan kualitas air akibat pengelolaan wilayah pantai yang kurang memperhatikan daya dukung lingkungan. pengelolaan wilayah pantai yang kurang memperhatikan lingkungan diantaranya adalah penebangan mangrove dan pembuangan limbah yang mengakibatkan pencemaran.

       Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu solusinya adalah pengelolaan wilayah tambak yang berprinsip pada analisis kesesuain lahan dan analisis keberlanjutan.Kesesuaian lahan artinya lahan tambak harus cocok untuk dijadikan tambak dan mempunyai daya dukung untuk biota tambak. sedangkan keberlanjutan artinya pembuatan dan pemanfaatan tersebut harus memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. penegelolaan tambak memerlukan informasi mengenai kawasan tambak dan kawasan sekitar tambak sehingga diperlukan sistem informasi geografis (SIG) yang dapat menginformasikan areal tambak secara menyeluruh. Dengan dikembangkannya sistem informasi geografis untuk wilayah pertambakan, diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan dan pengelola lingkungan tambak agar pengelolaan tambak sesuai dengan prinsip kesesuaian lahan dan keberlanjutan sehingga diharapkan produktivitas tanbak meningkat tanpa mengesampingkan aspek kelestarian lingkungan.

       Tujuan penelitian pada jurnal ini adalah untuk mengetahui kawasan pantai sekitar serang yang dapat dijadikan tambak dan bagaimana pengaruh keberadaan tambak tersebut terhadap lingkungan sekitar tambak.

       Hasil penelitian menunjukkan bahwa 37 daerah di sekitar tambak dapat dijadikan tambak. namun dari ke 37 lahan tersebut harus dianalisis berdasarkan keberlanjutan dahulu untuk dapat digunakan sebagai tambak yang berkelanjutan. Dari hasil analisis keberlanjutan dengan pendekatan ekologi, sosial ekonomi dan pengelolaan lahan hanya 19% dari 37 kawasan tersebut yang dapat digunakan sebagai tambak berkelanjutan yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar